Wahana Park: Produsen Permainan Edukatif yang Aman

Souvenir.co.id - Kalau ada satu hal yang bikin aku makin percaya pentingnya mainan edukatif berkualitas, itu adalah pengalaman waktu nemenin keponakanku belajar di rumah. Anak-anak itu cepat banget nangkep sesuatu kalau medianya menarik. Tapi sayangnya, nggak semua mainan di pasaran punya kombinasi pas antara edukatif, menarik, dan aman.


Permainan Edukatif yang Aman


Beberapa tahun lalu aku sempat frustasi nyari mainan buat ulang tahun keponakan—masih umur 4 tahun waktu itu. Kriteria utamaku simple: harus bisa bantu dia belajar sesuatu dan nggak bikin aku waswas soal keamanannya. Tapi yang aku temuin malah mainan plastik murahan, part kecil di mana-mana, dan cat yang baunya aja udah bikin khawatir.

Nah, di situlah aku kenal Wahana Park. Awalnya iseng liat-liat website produsenplayground.com . Jujur, dari segi tampilan, mainan mereka punya estetika yang beda. Warna-warnanya lembut tapi tetap eye-catching, nggak “norak” kayak kebanyakan mainan anak-anak. Aku coba beli satu dulu, waktu itu Puzzle Mengenal Profesi. Dan ternyata, itu awal dari segalanya.

Begitu mainan sampai, aku langsung bisa lihat perbedaannya. Bahan utamanya dari kayu, finishing-nya halus, dan yang paling penting: nggak ada sudut tajam sama sekali. Bagian yang menurutku keren adalah mereka menyertakan penjelasan singkat di kotaknya tentang manfaat permainan tersebut. Kayak “melatih motorik halus,” “mengembangkan imajinasi,” dan semacamnya. Itu info kecil yang sangat membantu buat orang dewasa yang nggak terlalu ngerti soal perkembangan anak.

Setelah mainin puzzle itu bareng keponakan, aku sadar satu hal—dia lebih lama fokus dan jauh lebih tertarik dibanding waktu mainin mainan elektronik yang bunyinya cuma “ding-ding-ding”. Bukan berarti mainan elektronik buruk ya, tapi kadang anak-anak tuh justru butuh stimulasi yang lebih aktif secara mental, bukan cuma visual dan suara doang.

Dari situ aku mulai cari tahu lebih dalam tentang Wahana Park. Ternyata mereka ini produsen lokal yang udah lumayan lama eksis dan fokus banget di mainan edukatif berbasis aktivitas motorik dan kognitif. Mereka punya banyak jenis produk, mulai dari papan angkamatching cardpuzzle bentuk, sampe role play set buat belajar profesi, emosi, dan lain-lain.

Dan yang bikin aku makin yakin sama mereka? Mereka jelas-jelas mencantumkan info tentang keamanan bahan, sertifikasi, dan bahkan pedoman penggunaan. Produk mereka bebas BPA, pakai cat non-toxic, dan diproses dengan standar keamanan anak. Serius, ini jarang banget aku temuin di produk lokal lain. Bahkan brand impor pun banyak yang nggak sejelas ini dalam komunikasi soal bahan.

Tapi ya, seperti biasa, nggak semua pengalaman itu mulus.

Aku pernah beli salah satu produk mereka—matching card huruf—yang ternyata laminasinya kurang tahan air. Dalam beberapa minggu, karena sering dimainkan (dan kadang ditaruh di tempat basah oleh anak-anak, wajar banget), kartunya mulai rusak. Awalnya aku agak kecewa. Tapi pas aku kontak tim CS-nya, respons mereka cepet banget. Nggak cuma minta maaf, mereka juga kasih tahu kalau ada versi terbaru yang udah diperbaiki dan lebih tahan lama.

Itu momen aku sadar, mereka dengerin feedback dan terus memperbaiki diri. Buatku itu penting. Karena produsen yang baik bukan cuma yang bikin produk bagus, tapi juga yang terbuka dan mau berkembang dari masukan penggunanya.

Beberapa hal yang aku pelajari selama jadi “penggemar” produk Wahana Park:

1. Pilih produk sesuai usia anak

Sering banget kita tertarik beli mainan karena lucu atau terlihat “pintar,” padahal belum tentu cocok buat anak di usia tertentu. Misalnya, balok susun angka mungkin terlalu sulit buat anak usia 2 tahun. Tapi puzzle bentuk sederhana akan lebih sesuai. Untungnya, Wahana Park selalu mencantumkan usia rekomendasi yang cukup spesifik. Ini sangat membantu banget.

2. Jangan abaikan aspek sensorik

Beberapa produk Wahana Park mengajak anak merasakan tekstur, menggerakkan objek, bahkan mencocokkan warna dan suara (dalam bentuk sederhana). Ini membantu banget buat perkembangan sensorik anak, terutama di usia golden age (0–5 tahun). Banyak orang tua fokus di huruf dan angka, tapi lupa bahwa kemampuan dasar kayak mengingat bentuk, memegang dengan benar, atau membedakan warna juga penting banget.

3. Kombinasikan dengan cerita atau kegiatan lain

Waktu aku main bareng keponakanku pakai Puzzle Profesi, aku tambahin cerita kecil. Misal, pas dia nyusun dokter, aku bilang “Dokter itu bantu orang sembuh, loh. Tapi dia juga harus rajin belajar.” Ternyata, storytelling sederhana kayak gini bikin dia makin semangat. Jadi ya, jangan cuma kasih mainan—main bareng mereka. Itu yang bikin efek edukatifnya maksimal.

4. Pertimbangkan aspek budaya lokal

Ini yang menurutku jadi nilai plus Wahana Park dibanding brand luar: beberapa produknya mengandung konteks budaya Indonesia. Misalnya puzzle kendaraan umum yang menyertakan angkot, bajaj, dan becak. Anak-anak jadi belajar tentang lingkungan sekitarnya, bukan cuma tahu tentang bus sekolah kuning ala film barat.

5. Kualitas bertahan, bahkan buat dipakai berulang

Aku udah nyimpan beberapa produk Wahana Park lebih dari dua tahun, dan sebagian besar masih sangat layak pakai. Bahkan beberapa diantaranya sempat aku pinjamkan ke teman yang punya anak usia sama. Nggak banyak mainan yang bisa tahan kayak gini, apalagi dengan harga yang menurutku cukup terjangkau dibanding brand luar negeri.

Oke, aku tau ada banyak banget produsen mainan edukatif di luar sana. Dan ya, tiap anak punya kebutuhan yang beda. Tapi kalau kamu nyari kombinasi aman, edukatif, dan punya sentuhan lokal, Wahana Park menurutku susah dikalahkan. Apalagi kalau kamu termasuk tipe orang dewasa yang mau terlibat aktif dalam bermain bersama anak.

Karena jujur aja, di era digital kayak sekarang, di mana anak-anak gampang banget dikasih tablet buat diem sejenak, kehadiran mainan edukatif fisik itu jadi kayak napas segar. Mereka bisa memegang, mengatur, mencoba, gagal, dan mencoba lagi. Proses trial and error ini yang penting banget buat pertumbuhan mental mereka. Dan Wahana Park ngasih ruang itu lewat produknya.

Sebagai penutup, satu hal yang mau aku tekankan: edukasi anak nggak harus ribet atau mahal. Kadang cukup dari main bareng, tanya-jawab, dan memberi ruang buat eksplorasi. Dan produsen seperti Wahana Park, menurutku, benar-benar bantu banyak orang tua yang mau memfasilitasi hal itu—tanpa harus takut soal keamanan atau merogoh kocek terlalu dalam.

Kalau kamu lagi nyari alternatif dari mainan elektronik atau sekadar mau mulai membiasakan anak bermain sambil belajar, coba deh intip produk mereka. Siapa tahu, kamu juga bakal jadi kayak aku—yang awalnya cuma coba satu, lalu malah jadi “kolektor dadakan”.

 

Kalau kamu mau, aku bisa bantu buatkan artikel lanjutan, misalnya “10 Produk Terbaik dari Wahana Park untuk Anak Usia 3–6 Tahun” atau “Tips Menyusun Rutinitas Belajar Seru di Rumah Pakai Mainan Edukatif”. Mau lanjut ke sana?

 

 

Next Post Previous Post